Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 14 Desember 2016

MIMIKRI BATESIAN & MULERIAN

Hasil gambar untuk mimikri batesian dan mimikri mullerian animasi
Mimikri Batesian
Mekanisme dari mimikri ini adalah peniruan oleh serangga peniru yang tergolong tidak berbahaya pada model-model serangga yang tergolong berbahaya atau beracun. Contoh yang cukup terkenal adalah lalat syrphid genus Eristalis spp. yang morfologi dan perilakunya amat mirip dengan lebah spesies Apis mellifera (Golding dan Edmunds, 2000). Pada penelitian yang dilakukan keduanya, sang lalat syrphid terbukti mampu menirukan perilaku lebah dengan sangat mirip dari aspek waktu kunjungan ke bunga tumbuhan-tumbuhan tertentu, di samping memang secara morfologis sangat mirip. Contoh lainnya, misalnya pada kumbang staphylinid myrmecophilousPella comes yang mampu menirukan morfologi semut inangnya, dan bahkan menghindarkannya dari pemangsaan oleh predator (katak pohon).
Mimikri Mullerian
Pada mulanya, fenomena mimikri Mullerian dianggap sebagai mimikri Batesian. Namun, kemudian fenomena mimikri Mullerian adalah fenomena yang berbeda sama sekali dengan mimikri Mullerian. Pada mimikri Mullerian, dua spesies yang sebenarnya sama-sama beracun atau berbahaya berbagi sinyal warna tubuh (berbahaya!) yang biasanya berupa warna-warna cerah (aposematic atau warning coloration, akan dibahas kemudian). Ahli alam Jerman, Fritz Muller menjelaskan bahwa keuntungan dari fenomena mimikri ini adalah, bahwa jika dua spesies berbagi sinyal aposematik, maka hal ini akan membingungkan predator-predator kedua spesies yang melakukan mimikri tersebut. Spesies-spesies yang berbagi tersebut disebut sebagai anggota dari kompleks Mullerian. Contoh dua spesies yang melakukan mimikri Mullerian adalah Kupu-kupu Raja, Danaus plexippus dan Kupu-kupu Viceroy, Limenitis archippus yang sama-sama berasa tidak enak, yang berbagi pola warna tubuh dan perilaku.

0 on: "MIMIKRI BATESIAN & MULERIAN"